Kuliah di program studi analisis kimia kerap dianggap sebatas berhubungan dengan angka, larutan, serta peralatan laboratorium. Gambaran umum masyarakat pun seringnya sederhana: jas laboratorium, tabung reaksi, dan tumpukan laporan praktikum.
Namun sebenarnya, di balik itu tersimpan perjalanan panjang yang sarat pengalaman, menjadi mahasiswa analisis kimia tidak hanya berarti menghitung konsentrasi larutan atau membaca hasil instrumen, melainkan juga belajar menakar diri mengatur waktu, menghadapi kegagalan, menjaga kesehatan mental, dan berkembang menjadi pribadi yang lebih dewasa.
Bahkan diri ini juga harus mengatur keuangan yang diberikan oleh orang tua perbulannya, kita harus mengatur uang itu agar cukup dan tidak kekurangan selama sebulan itu. Beasiswa terkadang menjadi pilihan untuk mengurangi kekurangan itu, tetapi menerima beasiswa tidak semudah itu, mendapatkan beasiswa bukan hal mudah, karena ada syarat yang perlu dipenuhi dan persaingannya juga cukup besar.
Rutinitas mahasiswa analisis kimia tidak bisa dipisahkan dari laboratorium. Dari eksperimen sederhana seperti titrasi dan gravimetri, sampai penggunaan alat modern semacam AAS atau spektrofotometri UV-Vis, semuanya harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Bahkan satu tetes larutan yang keliru saja bisa bikin hasil analisis berantakan.
Tugas laporan yang menumpuk, jam praktikum yang panjang, bahkan rasa was-was saat melihat hasil tidak sesuai standar, semua itu adalah bagian dari perjalanan. Namun justru dari situ mahasiswa belajar arti disiplin, kesabaran, serta rasa tanggung jawab. Ilmu yang dipelajari bukan hanya teknik analisis, melainkan juga cara berpikir sistematis, detail, dan logis.
Ruslan ZA dan Agus J dalam artikelnya yang diterbitkan dalam jurnal Chemistry Education Review menyebutkan bahwa dengan literasi sains, mahasiswa mampu memahami penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan nyata, seperti mengenali serta menganalisis isu-isu ilmiah, menelusuri data yang relevan, menyampaikan informasi secara akurat dan benar, serta mengambil keputusan yang didasarkan pada data.
Di balik kesibukan laboratorium, mahasiswa analisis kimia tetap punya kehidupan layaknya anak muda pada umumnya. Ada yang aktif di organisasi kampus, ikut lomba bisnis atau kegiatan sosial, bahkan ada juga yang menyambi kerja paruh waktu.
Jadwal mereka padat: pagi kuliah, siang praktikum, serta malam membuat laporan, lalu akhir pekan menghadiri kegiatan organisasi. Dari situ mereka belajar cara mengatur waktu, melatih kesabaran, dan tahu batas kemampuan diri.
Kehidupan sosial juga nggak kalah penting yaitu nongkrong bareng teman, ikut lomba karya tulis, atau ngobrol santai bisa jadi pelepas penat sekaligus sarana melatih komunikasi, kerja sama, dan empati. Mahasiswa yang kreatif juga dibutuhkan untuk persiapan tantangan dunia profesional, selain untuk kepentingan akademisi saja.
Jika di laboratorium mahasiswa belajar mengolah data, dalam kehidupan sehari-hari mereka belajar mengolah perasaan. Sama seperti reaksi kimia, ada hal yang bisa dikendalikan, tapi ada juga yang di luar kontrol.
Kadang hasil analisis sesuai target, kadang malah melenceng jauh. Begitu juga hidup, nggak selalu berjalan sesuai rencana. Justru dari situ anak analisis kimia belajar jadi lebih tangguh bangkit dari kegagalan, berani mencoba lagi, dan mampu beradaptasi.
Praktikum bikin mereka terbiasa berpikir kritis dan mencari solusi, sementara dari kehidupan sosial mereka belajar soal kepemimpinan, percaya diri, dan kepekaan terhadap sesama.
Perjalanan kuliah pada akhirnya tidak hanya mencetak lulusan yang menguasai analisis kimia, tetapi juga membentuk pribadi yang dewasa dan siap menapaki tantangan kehidupan. Analisis kimia bukan sekadar soal angka atau grafik, melainkan sebuah proses panjang dalam menemukan jati diri. Setiap praktikum menjadi ajang melatih kesabaran, setiap laporan mengasah konsistensi, dan setiap perjumpaan sosial memperkaya makna hidup.
Menimba ilmu memang penting, tetapi menempa diri jauh lebih berharga. Sebab, angka di laboratorium hanyalah data, sedangkan hasil analisis dalam kehidupan adalah pribadi yang tangguh, kuat, dan penuh kebijaksanaan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News