saatnya gen z tampil anak muda pimpin 32 padukuhan di sleman - News | Good News From Indonesia 2025

Saatnya Gen Z Tampil: Anak Muda Pimpin 32 Padukuhan di Sleman

Saatnya Gen Z Tampil: Anak Muda Pimpin 32 Padukuhan di Sleman
images info

Saatnya Gen Z Tampil: Anak Muda Pimpin 32 Padukuhan di Sleman


Dahulu, jabatan kepala dusun (kadus) atau kepala kampung identik dengan sosok yang sudah senior. Kini, masyarakat lebih terbuka dengan perubahan. Begitupun para pemuda yang mulai berani mencalonkan diri untuk memimpin masyarakat.

Di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), banyak dukuh yang dipimpin oleh para pemuda dari kalangan Generasi Z (Gen Z). Gen Z adalah mereka yang lahir antara 1997—2005.

Data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (PMK) Sleman menunjukkan, sebanyak 32 dukuh dipimpin oleh Gen Z. Hal ini didukung oleh Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 10 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa yang dinilai mempermudah persyaratan untuk menjadi dukuh.

Salah satunya adalah calon dukuh setidaknya berusia 20 tahun saat mendaftar. Selain itu, calon dukuh juga berpendidikan dan berijazah paling rendah tamat sekolah menengah umum dan/atau sederajat. 

baca juga

Lebih lanjut, menurut Kepala Dinas PMK Sleman, Budi Pramono, selama seorang dukuh masih memenuhi persyaratan, ia memiliki masa jabatan hingga usia 60 tahun. Akan tetapi, yang penting adalah bahwa dukuh wajib tinggal di wilayah yang ia pimpin. Bila pindah, maka harus berhenti. Aturan tersebut dibuat agar layanan publik tetap berjalan. 

“Kalau tidak berada di situ ya artinya resign dong. Harus bertempat di situ, tempat tinggal. Kalau merantau luar kota kan nggak bisa melayani masyarakatnya,” ujar Budi dalam keterangannya, Kamis (23/10).

baca juga

Peta Dukuh Gen Z di Sleman

Sebagai informasi, DIY memiliki istilah satuan wilayah yang disebut padukuhan. Padukuhan adalah wilayah administratif kecil di dalam desa. Padukuhan berada di bawah pemerintahan desa tetapi bukan desa itu sendiri. Ia lebih tepat disebut unit wilayah, mirip dusun dalam istilah umum.

Nah, pemimpin padukuhan ini disebut sebagai dukuh. Adapun dukuh adalah perangkat desa yang membantu kepala desa dalam mengelola padukuhan.

Di Kabupaten Sleman, sebaran dukuh Gen Z tidak merata. Ada beberapa wilayah yang menjadi titik tumbuhnya para kepala dukuh muda. Misalnya, Godean memiliki jumlah pemimpin dukuh terbanyak dengan 5 dukuh berasal dari Gen Z. Kalasan dan Cangkringan masing-masing memiliki 4 kepala dukuh Gen Z.

Kemudian, Ngaglik dan Sleman menyusul dengan 3 dukuh Gen Z. Sementara itu, Seyegan, Turi, Prambanan, Minggir, Moyudan, Berbah, dan Tempel masing-masing memiliki 1 dukuh Gen Z.

baca juga

Pendapatan Dukuh, Mulai dari Siltap, Tanah Bengkok, hingga Tunjangan

Kepala dukuh memperoleh penghasilan tetap (siltap). Selain itu, mereka juga mendapat tambahan dari tanah bengkok. Tanah bengkok adalah istilah merujuk pada tanah desa yang hasil panennya diberikan kepada perangkat desa sebagai bagian dari pendapatan. Mekanisme ini sudah lama dipakai dalam sistem pemerintahan desa di Jawa.

Budi menjelaskan bahwa tunjangan lain mengikuti peraturan bupati. Bagi sebagian anak muda, pendapatan dari jabatan dukuh cukup stabil, sehingga pekerjaan ini makin menarik.

baca juga

Teknologi sebagai Kekuatan Gen Z

Budi menyebut bahwa generasi muda membawa keuntungan besar bagi pelayanan publik. Sebab, kini banyak layanan yang terintegrasi digital, seperti sistem administrasi berbasis aplikasi, pelaporan warga melalui kanal online, dan data kependudukan yang harus diperbarui secara cepat.

“Dari sisi penyelenggaraan pemerintahan, dengan kemampuan mereka pastilah di sisi teknologi misalnya mereka pasti bisa. Itu kan bisa mempercepat pelayanan yang ada di masyarakat,” kata Budi.

Kemampuan adaptasi teknologi ini membuat dukuh Gen Z dapat bekerja lebih efisien. Mereka tumbuh dengan gadget. Itu memudahkan mereka memahami aplikasi pemerintah, pengelolaan data, dan komunikasi digital.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.