utang luar negeri indonesia turun di oktober 2025 kabar baik untuk stabilitas ekonomi - News | Good News From Indonesia 2025

Utang Luar Negeri Indonesia Turun di Oktober 2025: Kabar Baik untuk Stabilitas Ekonomi

Utang Luar Negeri Indonesia Turun di Oktober 2025: Kabar Baik untuk Stabilitas Ekonomi
images info

Utang Luar Negeri Indonesia Turun di Oktober 2025: Kabar Baik untuk Stabilitas Ekonomi


Di tengah dinamika ekonomi global yang bergerak cepat, Indonesia membawa pulang satu kabar baik: utang luar negeri (ULN) Indonesia kembali turun pada Oktober 2025. Ini merupakan sinyal kuat bahwa perekonomian Indonesia bergerak ke arah yang lebih sehat dan lebih resilien dalam menghadapi ketidakpastian global.

Bank Indonesia (BI) merilis data terbaru hari ini (15 Desember 2025), dan hasilnya cukup memuaskan.

Jika mengutip rilis resmi BI dan laporan media nasional, posisi ULN Indonesia pada Oktober 2025 tercatat USD 423,9 miliar atau setara Rp 7.059 triliun (kurs Rp 16.650 per USD). Angka ini menurun cukup signifikan dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan pada September 2025, ULN Indonesia berada di USD 431,3 miliar, Artinya, terjadi penurunan sekitar USD 7,4 miliar hanya dalam 1 bulan. 

Penurunan ini tergolong cukup besar dan menjadi tren positif karena menunjukkan konsolidasi fiskal dan pengelolaan utang yang lebih hati-hati.

Kenapa Bisa Turun? BI memberikan penjelasan melalui 4 Faktor Utama Ini

Bank Indonesia menyebut beberapa faktor yang menyebabkan turunnya utang luar negeri Indonesia. Dan kalau dilihat dari pattern-nya, memang masuk akal sekali. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Pemerintah Mengurangi Penarikan Utang Baru

BI mencatat bahwa pemerintah mengurangi penarikan pinjaman luar negeri, terutama karena beberapa proyek besar sudah memasuki tahap akhir penyelesaian.

Dengan semakin sedikit kebutuhan pembiayaan baru, otomatis utang luar negeri tidak bertambah, bahkan menurun. Hal ini menunjukkan bahwa APBN mulai bergerak lebih efisien dan lebih banyak pembiayaan dilakukan dari sumber domestik yang lebih aman.

2. Pembayaran Cicilan Utang Secara Aktif

Selain tidak menambah utang baru, pemerintah dan korporasi tercatat lebih agresif membayar cicilan. Ini dilakukan sebagai strategi menjaga kepercayaan investor sekaligus menekan biaya bunga di tengah kondisi suku bunga global yang masih tinggi. 

3. Penguatan Kurs Rupiah Terhadap Dolar

Pada periode Oktober 2025, rupiah tercatat menguat tipis terhadap dolar AS. Penguatan ini berdampak langsung pada posisi utang luar negeri yang dihitung dalam dolar. Singkatnya, ketika rupiah menguat, nilai utang dalam rupiah otomatis turun. Ini adalah efek “kurs” pada neraca utang Indonesia.

4. Berkurangnya Aksi Korporasi dalam Meminjam ke Luar Negeri

Sektor swasta, menurut BI, juga tercatat mengurangi pinjaman luar negeri karena:

  • Likuiditas domestik membaik
  • Biaya pinjaman global sedang tinggi
  • Banyak perusahaan memilih menerbitkan obligasi rupiah daripada dolar

Akibatnya, utang luar negeri korporasi ikut menurun dan berkontribusi pada total ULN nasional yang lebih rendah.

Utang Pemerintah dan Swasta Kompak Turun

BI merinci bahwa penurunan terjadi di dua kelompok besar:

  1. ULN Pemerintah, turun menjadi sekitar USD 197,1 miliar
  2. ULN Swasta, turun menjadi USD 223,9 miliar

Keduanya turun hampir seimbang, yang artinya pengelolaan utang yang lebih solid dari dua sisi.

Apa Artinya Buat Ekonomi Indonesia?

Turunnya utang luar negeri bukan sekadar angka, ini menyampaikan pesan stabilitas yang sangat penting:

  • Risiko Ekonomi Eksternal Menurun
    Ketika ULN turun, ketergantungan pada pinjaman luar negeri juga ikut berkurang. Ini membuat Indonesia lebih tahan terhadap gejolak global, terutama lonjakan suku bunga AS atau tekanan dolar.
  • Kepercayaan Investor Meningkat
    Investor, baik domestik maupun global, cenderung melihat pengurangan ULN sebagai tanda disiplin fiskal dan meningkatnya daya tahan ekonomi. Ini bisa membuka jalan untuk arus investasi baru di 2026.
  • Ruang Fiskal Pemerintah Lebih Longgar
    Dengan cicilan bunga yang lebih kecil, pemerintah bisa mengalokasikan anggaran ke sektor produktif seperti infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.
  • Stabilitas Rupiah Lebih Terjaga
    Utang luar negeri yang lebih kecil artinya tekanan terhadap rupiah di pasar valas juga berkurang. Stabilitas kurs sangat penting untuk menjaga inflasi tetap rendah.

Apa yang Terjadi Kalau Utang RI Terus Turun?

Pejabat BI menyebut bahwa penurunan ULN Oktober 2025 kemungkinan menjadi bagian dari tren normalisasi utang setelah lonjakan utang era pandemi.

Jika:

  • ekspor tetap kuat,
  • rupiah stabil,
  • dan pemerintah tetap selektif dalam menarik utang,

maka tren penurunan bisa berlanjut hingga kuartal pertama 2026. Namun, tentu saja hal ini akan sangat bergantung pada kondisi global seperti suku bunga The Fed dan ketegangan geopolitik.

Kabar Baik untuk Menutup 2025

Utang luar negeri Indonesia turun dari USD 431,3 miliar (September) menjadi USD 423,9 miliar (Oktober 2025). Turunnya utang ini adalah kabar positif yang menunjukkan:

  • disiplin fiskal,
  • strategi pembiayaan yang hati-hati,
  • daya tahan ekonomi domestik,
  • dan keputusan cerdas pemerintah serta korporasi dalam mengelola risiko global.

Di tengah tahun yang penuh tantangan, berita ini memberi harapan bahwa perekonomian Indonesia melangkah ke 2026 dengan pondasi yang lebih stabil dan optimistis.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MA
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.