Padang rumput Sadengan atau sabana Sadengan merupakan salah satu ekosistem di Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur.
Taman Nasional Alas Purwo menyimpan berbagai macam tipe ekosistem, mulai dari pantai (hutan pantai), hutan mangrove, hutan hujan dataran rendah, hutan bambu, hutan tanaman, hingga savana buatan.
Sabana Sadengan yang dikenal sebagai savana Sadengan inilah yang disebut sebagai savana buatan.
Di sabana Sadengan, Kawan akan menemukan beragam hewan liar yang beraktivitas dan mencari makan. Sebab, Sadengan memang dibuat sebagai tempat penggembalaan (feeding ground) fauna di Alas Purwo.
Tujuannya adalah untuk menyediakan habitat bagi mamalia besar dan berbagai jenis burung. Tidak hanya itu, sabana Sadengan juga menjadi tempat bertumbuh bagi beragam flora.
Savana Sadengan cukup memiliki daya tarik tersendiri. Saking menariknya, kawasan Sadengan kerap disebut sebagai Afrika-nya Indonesia.
Hewan dan Tumbuhan di Savana Sadengan
Sebagai tempat hidup para hewan, Kawan akan menemukan berbagai jenis hewan di savana Sadengan. Beberapa hewan tersebut diantaranya Banteng (Bos javanicus), Kijang (Muntiacus muntjak), Rusa (Cervus timorensis), Lutung Budeng atau Lutung Jawa (Trachypithecus auratus), Monyet Abu-Abu Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Babi Hutan, Ajag, dan masih banyak lagi.
Lutung Jawa atau Lutung Budeng di savana Sadengan Alas Purwo © MENLHK
Dilansir dari situs resmi TN Alas Purwo, setidaknya ada 302 jenis burung yang ada di Taman Nasional Alas Purwo, seperti Merak Hijau (Pavo muticus), Elang Jawa, Elang Ular Bido, Elang Ikan Kepala Kelabu, Elang Laut Perut Putih, Peregam, Srigunting, Ayam Hutan Merah, hingga Jalak Putih.
Merak hijau di savana Sadengan Alas Purwo, Banyuwangi © geopark-ijen.jatimprov.go.id
Tidak hanya itu, Kawan juga akan disuguhkan hamparan rumput hijau yang menyegarkan mata dan disertai dengan berbagai flora juga tumbuh subur di kawasan ini, seperti pulutan (Urena lobata), ketepeng kecil (Cassia tora L.), embang telek-telekan (L. camara L.), dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa Kawan tidak bisa mengamati hewan-hewan tersebut dari jarak dekat. Di savana Sadengan, ada sebuah gardu atau pos pengamatan yang telah dibuat dengan jarak tertentu.
Hal ini dilakukan untuk melindungi keberadaan hewan-hewan di savana tersebut. Mengingat dari ratusan jenis fauna yang tercatat, terdapat 6 jenis reptil, 14 jenis mamalia dan 83 jenis burung yang dilindungi.
Dari 25 spesies satwa terancam punah, ada 3 satwa yang menjadi prioritas untuk dilindungi, yakni Banteng Jawa, Macan Tutul, dan Elang Jawa.
Waktu Terbaik Mengunjungi Savana Sadengan
Untuk mendapatkan momen terbaik saat datang ke savana Sadengan, sebaiknya Kawan terlebih dahulu perhatikan waktu berkunjung.
Pengelola savana Sadengan mengungkapkan bahwa waktu terbaik untuk mengamati Banteng di Sadengan ialah pagi sekitar pukul 06.00 – 09.00 WIB atau sore hari sekitar pukul 15.30 – 17.00 WIB.
Selain itu, jika ingin lebih jelas dalam mengamati banteng, Kawan disarankan untuk membawa peralatan seperti Binokuler.
Jika beruntung, saat pagi atau sore hari Kawan juga dapat memukan Merak Hijau. Apalagi jika Kawan berkunjung saat musim kawin, yakni antara bulan Juni – Agustus. Saat masa itu tiba, banyak burung merak yang mengembangkan ekornya dan menampakkan keindahannya.
“Masa kawin Merak Hijau terjadi bulan Juni hingga Juli nanti. Jadwal masa kawin tahun ini maju dari biasanya Juli sampai Agustus,” jelas Kepala Balai Taman Nasional Alas Purwo Novita Kusuma Wardhani, dikutip dari Times.
Fasilitas Savana Sadengan
Meskipun berada di tengah hamparan rumput, savana Sadengan telah dilengkapi fasilitas penunjang yang dibutuhkan pengunjung. Savana Sadengan menyediakan musala, toilet yang bersih, tempat parkir, hingga warung makan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News