kupu kupu makin langka peneliti ipb university ungkap penyebab dan solusinya - News | Good News From Indonesia 2025

Kupu-Kupu Makin Langka, Peneliti IPB University Ungkap Penyebab dan Solusinya

Kupu-Kupu Makin Langka, Peneliti IPB University Ungkap Penyebab dan Solusinya
images info

Kupu-Kupu Makin Langka, Peneliti IPB University Ungkap Penyebab dan Solusinya


Dalam beberapa dekade terakhir, dunia mengalami penurunan populasi kupu-kupu yang mengkhawatirkan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 20 tahun (2000-2020), Amerika kehilangan sekitar 22% populasi kupu-kupu.

Fenomena ini bukan hanya terjadi di Amerika, tetapi juga menjadi perhatian global, termasuk di Indonesia. Lantas, apa penyebabnya, dan bagaimana dampaknya terhadap ekosistem?

Faktor Penyebab Penurunan Populasi Kupu-Kupu

Prof. Noor Farikhah Haneda, Guru Besar IPB University dari Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan), menjelaskan bahwa penurunan populasi kupu-kupu dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan. 

Polusi udara, perubahan iklim, hilangnya habitat, serta berkurangnya tanaman pakan dan inang menjadi penyebab utama.

Kupu-kupu merupakan indikator kesehatan lingkungan karena sensitivitasnya terhadap perubahan ekosistem. Beberapa spesies sangat rentan terhadap polusi, sementara yang lain masih mampu bertahan di lingkungan tercemar.

Namun, secara keseluruhan, penurunan kualitas habitat telah mengancam kelangsungan hidup mereka.

“Populasi kupu-kupu berkorelasi langsung dengan ketersediaan food plant (tanaman pakan) dan host plant (tanaman inang). Jika keduanya berkurang, maka populasi kupu-kupu juga akan menurun,” jelas Prof. Noor.

baca juga

Dampak Ekologis yang Mengkhawatirkan

Berkurangnya populasi kupu-kupu bukan hanya masalah keindahan alam, tetapi juga mengancam keseimbangan ekosistem. Sebagai salah satu polinator utama, kupu-kupu berperan penting dalam penyerbukan tanaman.

Jika jumlah mereka terus menurun, produksi buah dan biji tanaman juga akan berkurang, yang pada akhirnya memengaruhi rantai makanan.

“Kupu-kupu adalah bagian dari jaring-jaring kehidupan. Hilangnya mereka akan berdampak pada burung, kelelawar, dan hewan lain yang bergantung pada kupu-kupu sebagai sumber makanan,” tegas Prof. Noor.

Solusi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah konkret. Solusi jangka pendek yang bisa dilakukan adalah menyediakan sumber nektar buatan, seperti cairan madu, di area yang minim tanaman berbunga.

Sebagai contoh, di Kampus IPB Dramaga, terdapat beberapa titik pemberian pakan buatan di sekitar Fakultas Pertanian (Faperta) dan Graha Widya Wisuda (GWW).

Namun, solusi jangka panjang yang lebih berkelanjutan adalah menanam lebih banyak tanaman berbunga sebagai sumber nektar alami.

Tanaman seperti bunga kertas (Bougainvillea), bunga matahari, dan jenis-jenis bunga liar dapat menjadi magnet bagi kupu-kupu.

Dilema Pembangunan vs. Pelestarian Alam

Salah satu tantangan terbesar dalam pelestarian kupu-kupu adalah konflik antara pembangunan dan kelestarian lingkungan. Pembangunan infrastruktur, industri, dan pemukiman seringkali mengorbankan habitat alami kupu-kupu.

“Polusi adalah konsekuensi yang tak terhindarkan dari pembangunan. Namun, kita harus menyeimbangkannya dengan penyediaan ruang terbuka hijau (RTH),” tegas Prof. Noor.

Pemerintah Indonesia sebenarnya telah memiliki regulasi yang ketat terkait RTH. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mewajibkan setiap kota menyediakan minimal 30% RTH, dengan rincian 20% RTH publik dan 10% RTH privat. Selain itu, Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2002 juga mengatur pentingnya hutan kota sebagai bagian dari RTH.

Tantangan Implementasi dan Harapan ke Depan

Meski regulasi sudah ada, implementasi dan pengawasan masih menjadi kendala utama. Banyak kawasan industri dan pemukiman yang mengabaikan kewajiban penyediaan RTH. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu lebih tegas dalam menegakkan aturan ini.

Prof. Noor menekankan pentingnya kebijakan terintegrasi yang memadukan pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

“Kita butuh pendekatan bijak agar pembangunan tidak mengorbankan keanekaragaman hayati, termasuk keberlangsungan hidup kupu-kupu,” ujarnya.

Aksi Nyata yang Bisa Dilakukan Masyarakat 

Selain kebijakan pemerintah, peran masyarakat juga sangat penting. Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Menanam bunga di pekarangan untuk menarik kupu-kupu.
  2. Mengurangi penggunaan pestisida yang dapat membunuh larva kupu-kupu.
  3. Mendukung program penghijauan di lingkungan sekitar.
  4. Edukasi kepada generasi muda tentang pentingnya kupu-kupu dalam ekosistem.
baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.