Fenomena Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA)
Edukasi terkait peduli akan sampah sudah banyak dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari keluarga, sekolah, hingga pemerintah.
Namun, masih banyak ditemukan sampah yang berserakan di seluruh tempat, seperti parit, jalanan, sekolah, tempat wisata, dan lain sebagainya.
Sampah yang ada memang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), namun sampai sekarang tumpukan sampah tersebut masih menjadi permasalahan yang berlarut-larut.
Tumpukan sampah yang ada di TPA terdiri dari sampah berbahan plastik, yang membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk bisa teruai.
Hal itulah yang menjadikan timbunan sampah di TPA menjadi permasalahan yang sulit dipecahkan hingga saat ini.
Kisah Nazamuddin Siregar Dirikan Bengkel Sampah
Disisi lain, semakin banyaknya sampah yang menumpuk maka akan menjadikan dampak buruk semakin datang dan berpengaruh bagi lingkungan, seperti adanya pencemaran udara, air, dan tanah, hingga dapat merusak kesehatan tubuh.
Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya strategi yang dilakukan untuk mengurangi permasalahan sampah yang ada.
Salah satu langkah yang dapat diambil untuk mengurangi permasalahan sampah, yaitu dengan melakukan daur ulang sampah menjadi barang yang berguna.
Strategi tersebut berhasil dilakukan oleh seorang pemuda yang memiliki jiwa peduli lingkungan yang tinggi, bernama Nazamuddin Siregar.
Nazamuddin Siregar merupakan pemuda asal Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara yang tergerak untuk melakukan perubahan terhadap permasalahan sampah, dengan mendirikan bengkel sampah pada tanggal 1 maret 2021.
Awalnya, Nazamuddin melihat kondisi di sekitar lingkungan tempat tinggalnya yang masih banyak sampah berserakan dan menumpuk.
Melihat permasalahan yang ada, Nazamuddin pun mendirikan Bengkel Sampah yang mengelola sampah secara tepat dan efektif.
Sistem kerja bengkel sampah yaitu dengan melakukan proses pengumpulan sampah, pemilahan sampah, hingga melakukan proses daur ulang sampah.
Tidak hanya itu, Nazamuddin juga terus mengikuti perkembangan zaman, dengan menciptakan aplikasi pengelolaan sampah terpadu pertama di Tapanuli Selatan, dengan tujuan memberikan pelayanan melalui teknologi.
Layanan tersebut memberikan dampak positif bagi masyarakat di daerah Tapanuli Selatan, karena memudahkan dalam melakukan pengumpulan sampah.
Mengolah Sampah Menjadi Cuan
Memiliki berbagai ide cemerlang, Nazamuddin pun menjadikan sampah tersebut menjadi nilai ekonomis tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat.
Nzamauddin pun menetuskan program ubah sampah jadi rupiah, dengan membeli sampah yang dikumpulkan oleh masyarakat.
Kisaran harga berbeda-beda mulai dari Rp 6.000-Rp 200.000, menyesuaikan bentuk sampah yang dikumpulkan.
Sampah yang dikumpulkan beragam, mulai dari aki, aluminium, aqua gelas, atom, besi, buku, cup minuman, jerigen, kabin, kaleng susu, ac, dan lain sebagainya.
Program jual beli sampah ini memiliki berbagai variasi, seperti tukar sampah jadi sembako dan emas, donor kertas di Bulan Ramadan, Beli Sembako Pakai Sampah, Bayar Tagihan Listrik dan Pulsa Pakai Sampah, serta Bayar SPP Pakai Sampah.
Strategi jual beli sampah ini dilakukan dengan tujuan para masyarakat semakin terdorong untuk mengumpulkan sampah, karena memiliki keuntungan yang bernilai ekonomis bagi yang mengumpulkan.
Tidak sampai disitu, Nazamuddin pun merilis website bengkel sampah yang dapat Kawan GNFI temukan melalui link: https://bengkelsampah.com/.
Pada website tersebut, tersedia berbagai layanan yang diberikan oleh Bengkel Sampah, seperti pengumpulan sampah, pemilahan sampah, daur ulang, edukasi, monitoring, hingga event lingkungan,
Selain itu, tersedia juga layanan kontak bagi masyarakat yang ingin menghubungi tim bengkel sampah.
Nazamuddin Mendapat Apresiasi
Upaya yang dilakukan Nazamuddin ini memiliki berbagai strategi yang menarik, mulai dari adanya jual beli sampah, aplikasi pengelolaan sampah, hingga website Bengkel Sampah.
Tentu saja langkah yang diambil Nazamuddin dalam mengurangi permasalahan sampah menjadi perhatian PT Astra International Tbk.
Pada tahun 2021, Astra memberikan Apresiasi Satu Indonesia Award di tingkat provinsi kepada Nazamuddin, atas dedikasi yang diberikannya terhadap perubahan lingkungan dan ekonomi.
Harapannya, masyarakat Indonesia juga dapat mengambil langkah dalam membawa perubahan yang baik, terhadap permasalahan sampah di Indonesia. #kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News