Indonesia berjaya di cabang olahraga (cabor) panjat tebing SEA Games 2025. Istimewanya lagi, atlet-atletnya masih sangat belia!
Ya, rentetan medali SEA Games 2025 dari panjat tebing memang disumbangkan para darah muda. Usia mereka banyak yang bahkan baru menginjak belasan tahun.
Seperti diketahui, Indonesia meraih empat emas dari enam nomor yang dilombakan dari cabor panjat tebing. Empat medali tersebut datang dari nomor lead putra dan putri serta speed putra dan putri.
Luar biasanya lagi, Indonesia mampu mengawinkan medali emas dan perak di nomor speed putra dan putri. Dalam dua nomor tersebut, tersaji all-Indonesian final yang mempertemukan sesama atlet Indonesia dalam laga perebutan emas.
Di nomor lead putra, emas disumbangkan Ardana Cikal, sementara Alma Ariella Tsany merebut emas lead putri. Di nomor speed putra, emasnya didapat oleh Antasyafi Robby, lalu Puja Lestari menggondol emas speed putri.
Dalam all-Indonesian final yang memperebutkan emas nomor speed putra dan putri, Antasyafi berhadapan dengan Alfian Muhammad Fajri. Sementara itu, Puja bersaing dengan Susan Nur Hidayah.
Darah Muda Indonesia di SEA Games 2025
Sebenarnya tak perlu heran apabila Indonesia di cabor panjat tebing SEA Games 2025 diwakili oleh darah muda. Sejak awal, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) memang sengaja memilih atlet-atlet junior untuk tampil di SEA Games.
Bagi FPTI, SEA Games tak ubahnya kawah candradimuka bagi atlet-atlet muda. Jadilah, nama-nama seperti Alma yang baru berusia 16 tahun atau Antasyafi yang berusia 18 tahun mengisi kuota 18 atlet yang tersedia untuk Indonesia.
Ketua Umum FPTI, Yenny Wahid, pun menyatakan rasa bangganya atas atlet-atlet muda Indonesia.
"Sebuah kebanggaan besar menyaksikan para atlit junior kita tampil dengan begitu cemerlang. Usia mereka masih sangat muda dengan rentang usia 15-22 tahun. Cikal atlit Jawa Barat masih 15 tahun dan Alma atlit Jawa Timur masih 16 tahun! Sementara Lintang dan Kaisar masing-masing diusia 20-an," kata Yenny melalui unggahan di laman media sosialnya.
Yenny tak ketinggalan mengapresiasi penampilan para atlet tersebut di panggung panjat tebing SEA Games 2025.
"Ada rasa haru sekaligus kagum melihat bagaimana atlet muda ini berlaga, bukan hanya dalam teknik dan kekuatan, tapi juga dalam keteguhan hati mereka," lanjut Yenny.
"Di usia mereka yang masih sangat muda, kemampuan dan mental bertandingnya sudah bisa bersanding dengan para senior. Mereka belajar, bekerja keras, jatuh, bangkit lagi, dan hari ini berdiri membawa harapan merah putih," pungkasnya.
Adanya harapan dan potensi besar dari cabor panjat tebing untuk mengharumkan nama bangsa juga disadari betul oleh pemerintah. Pemerintah sudah memasukkan panjat tebing ke dalam 21 cabor unggulan untuk Olimpiade. Maka dari itu, pemerintah akan memberi fokus terhadap cabor satu ini.
Tidak tanggung-tanggung, panjat tebing diharapkan bisa menyumbang prestasi di Olimpiade. Maka dari itu pula, penampilan di SEA Games 2025 dan SEA Games 2027 bakal jadi bahan evaluasi.
"Kita harus tetap menjaga prestasi emas di panjat tebing di Olimpiade. Pemerintah akan full back up semua kegiatan yang ada di panjat tebing, apalagi panjat tebing sudah melakukan pembinaan dengan baik untuk melahirkan atlet muda berprestasi," kata Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir.