cerita urban farming di kolong tol becakayu jakarta timur - News | Good News From Indonesia 2025

Cerita Urban Farming di Kolong Tol Becakayu, Jakarta Timur

Cerita Urban Farming di Kolong Tol Becakayu, Jakarta Timur
images info

Cerita Urban Farming di Kolong Tol Becakayu, Jakarta Timur


Lahan di bawah Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (Becakayu) kini menjadi kebun kota (urban farming). Padahal, dulunya lahan ini dipenuhi rumput liar dan sampah. 

Lokasinya tepat berada di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Tanah di kolong tol ini lantas dimanfaatkan oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk perkebunan. Ada berbagai tanaman, seperti sawi, kangkung, cabai, jagung, tomat, terong, hingga pohon keras seperti tabebuya di lahan itu.

Jamal, petugas PPSU di RW 006 Kelurahan Cipinang Melayu, menjadi salah satu pengelola. Agus Aang, petugas PPSU RW 013 juga turut mengelola. Ia mengurus lahan seluas 1.500 meter persegi. 

baca juga

Program urban farming ini, kata Agus, sudah berjalan sejak 2019. Penghijauan tanah di kolong jalan tol ini sebenarnya bagian dari program Pemprov DKI Jakarta. Tujuannya agar kawasan tersebut tidak terlihat kumuh.

“Ya emang sudah programnya kemarin, kan, dari gubernur sebelumnya, Pak Pj (Gubernur Jakarta), Pak Budi itu emang dihijaukan. 2019 sudah berjalan,” katanya

Awal mulanya kita kan instruksi, arahan dari pimpinan, ya, Pak Lurah, kan untuk menghijaukan. Untuk menghindari rumput-rumput liar, sampah liar, biar enggak kelihatan kumuh,” imbuh Agus.

baca juga

Kolaborasi Warga Jadi Kunci

Urban farming di kolong Tol Becakayu tidak dikerjakan PPSU sendirian. Agus menyebut adanya kolaborasi dengan banyak pihak, termasuk warga setempat.

“Kita kolaborasi bersama PKK Kelurahan, PKK, RW setempat, warga. Jadi hasilnya pun terarah,” ucapnya, sebagaimana dikutip dari Kumparan.

Mereka tidak dilepas sendirian. Ada pendampingan yang juga datang dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta. Dinas ini berperan dalam menyediakan bibit dan memberikan arahan teknis.

baca juga

“Jadi ya kita juga kan udah dirangkul sama Dinas KPKP, kita sudah diarahin bibitnya, ininya, itunya. Jadi, ya, intinya lama-lama ya kita buat ketahanan pangan lah,” terang Agus.

Ketahanan pangan adalah upaya memenuhi kebutuhan pangan yang berasal dari lingkungan sekitar sehingga hasilnya bisa langsung dirasakan warga.

baca juga

Hasil Panen Tak Sekadar Dikonsumsi

Setelah mencapai tahap ketahanan pangan, hasil kebun ini dikelola dengan skema lain. Sebagian hasil sayur dari lahan di bawah tol ini dijual dalam program resmi pemerintah kota. Bahkan, sebagiannya lagi disedekahkan. 

Urban farming di kolong tol Becakayu
info gambar

Urban farming di kolong tol Becakayu © Kumparan


 

“Kalau hasil kita ada yang buat sedekah ada, yang buat dijual ada. Tapi, intinya kita kan ada program ya. Ada program seperti di Wali Kota itu kan ada Pasar Tumbuh,” kata Agus.

Pasar Tumbuh merupakan program yang digagas Pemerintah Kota Jakarta Timur. Produk yang dijual berasal dari kegiatan urban farming warga.

“Memang hasil bumi bawah tol Becakayu gitu. Jadi ya kawan-kawan ada yang jual pisang, ada yang jual sawi, kangkung. Semua hasilnya dari sini, dari urban farming kolong tol,” imbuhnya.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.